di sini
kuberdiri
di tanah airku
di ranah melayuku
kucoba kembara
menjejak harap di kota-kota dunia
mencecap maung laut dan samudera
menghirup bau kawah di busut yang mengulur lidah ke arasy
bagai burung kelelahan ditikam surya
bagai angin tak temukan arah
bagai panah tak ke mana-mana
melayu jua bertahta di jiwa
walau kueja jua langkah sang sapurba
menapaki bukit seguntang sejak lama
menebar sukma di ria-lingga
menitip pesan pada sang nila utama
membentang sayap dari tumasik hingga melaka
menabur wangi bunga di campa dan afrika
atau mengukir jalur sutra di china
melayu jua bersisa di jiwa
kutahu pula lima saudagar bugis
terdampar di lingga
merangkai biduk di penyengat
mengukir sejarah tak sudah
raja haji menghunus pedang
raja ali haji membentang kalam
di kitab bahasa
melayu jua merona di jiwa
kutatap melaka berkisah
adat resam ditegakkan
kalimah syahadah dilaungkan
bak tali berpilin tiga
ada islam jadi tiangnya
ada adat jadi pagarnya
ada bahasa jadi pengikatnya
melayu jua bersarang di jiwa
sejauh-jauh mata memandang
di ranah melayu ditukikkan
sejauh-jauh kaki melangkah
di ranah riau dihentakkan
sejauh-jauh hati ‘kan terbang
di ranah melayu dihinggapkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar